Dear Diary
Hai apa kabar?
Aku harap kamu bahagia dengan pilihanmu sekarang
Aku Pamit
Aku menyerah bukan karena lelah berjuang bukan karena bosan bertahan
Tapi aku punya hati untuk diselamatkan
Karena sekarang aku mulai sadar ada banyak hal yang memang tak bisa dipaksakan
Ternyata jatuh cinta sendirian hanya membuatku kewalahan
Itulah kenapa aku memilih untuk berhenti mengejar
Dari caramu mengabaikan aku sadar itulah salah satu bentuk penolaka yang tidak langsung diutarakan dengan lisan
Aku terlalu menaruh harap lebih padamu, tapi kenyataan yang sudah kau berikan membuatku ingin hilang ingatan akan semua kenangan itu
Maaf aku pernah menyakitimu tapi pembalasan yang kau berikan ternyata lebih kejam
Kamu lebih memilih orang lain yang baru saja kau kenal daripada mempertahankan komitmen yang sudah kita bangun dari awal
Aku tak pernah menyalahkan perempuan itu karena aku tahu kalau kau sendiri tak membuka pintu ia juga tak akan pernah mengetuk pintumu dan masuk dalam kehidupanmu
Dan kamu sudah merobohkan bangunan yang sudah berdiri kokoh
Semuanya sudah berakhir dan Aku sadar bukan aku yang kamu inginkan
Kapalmu sekarang telah berlabuh di dermaga yang baru
Enggan mengapung di samudera yang luas untuk menantang ombak dan badai
Dan disini aku masih seperti dermaga yang merelakan kapal yang perlahan berlayar dan tetap setia dititiknya walau tanpa waktu yang jelas kapan mereka bertemu lagi
Sempat terfikir apa harus aku menunggu kapalmu yang tidak jelas untuk menepi disini lagi tapi sepertinya itu akan memperburuk keadaan
Sehancur hancurnya aku sekarang Aku tidak akan meninggalkanmu karena itu pintamu sendiri kan dan aku tetap disini
Terimakasih untuk kesekian kebahagiaan yang tanpa sengaja kamu berikan
Selamat tinggal kamu dan kenangan
Doakan aku agar bersedia megikhlaskan tanpa harus terpuruk dalam duka yang panjang
Salam dari Agustus
2020 yang penuh tangisan dan air mata :)
Komentar
Posting Komentar